Nusa Bunga Flores
Danau 3 Warna Kelimutu, Ende, Flores, NTT |
Pertama kali mendengar Pulau Flores, NTT yang terbayang di pikiran
kita pasti adalah tanah yang tandus, kering, dan panas. Ende, begitulah nama
salah satu kabupaten di pulau Flores berada tepat di tengah-tengah pulau
Flores. Meskipun mayoritas penduduk Ende adalah Katholik, tetapi Ende terkenal
dengan kehidupan masyarakat Muslimnya.
Kehidupan masyarakat Islam di Ende ditandai dengan adanya sebuah
masjid yang merupakan masjid tertua di Ende dan Pulau Flores. Masjid itu
bernama Masjid Ar Rabithah. Semua orang di Ende pasti kenal dengan masjid yang
bersejarah ini, terletak di Jalan Masjid, Kotaratu, Kecamatan Ende Utara,
tepatnya di dekat dermaga Ende.
Ende adalah kota kecil yang terkenal dengan toleransi beragamanya,
ditunjukkan dengan adanya perbedaan agama yang dianut dalam masyarakat bahkan
dalam satu keluarga pun bisa ada perbedaan kepercayaan. Hal ini dikarenakan di
Ende sudah biasa terjadi pernikahan antar agama, sehingga nanti anak-anaknya
bebas memilih kepercayaan masing-masing.
Tingginya toleransi beragama di Ende juga ditunjukkan pada saat
perayaan hari besar keagamaan. Sebagai contoh, apabila hari raya Natal yang
dirayakan oleh penganut Katholik maka para saudara, tetangga, teman yang
beragama Islam bertandang ke rumah untuk mengucapkan selamat. Begitu juga
sebaliknya apabila saudara yang beragama Muslim merayakan Idul Fitri, maka
saudaranya yang beragama Katholik bertandang untuk mengucapkan selamat. Toleransi
juga ditunjukkan apabila ada perayaan hari besar keagaamaan maka semua saudara,
kerabat, teman baik yang Islam maupun Katholik bekerja sama dalam membuat
perayaan, baik di kantor, sekolah, maupun tingkat warga.
Makanan pun juga diperhatikan oleh warga yang beragama katholik,
karena mereka tahu bahwa babi diharamkan bagi orang Muslim. Maka mereka akan
menyiapkan daging ayam, sapi ataupun juga daging kambing untuk saudaranya yang
muslim, dan mereka pun mengundang saudaranya yang muslim untuk membantu
menyembelih hewan-hewan tersebut dan memasaknya. Penyajian makanan pun dibedakan
antara muslim dan katholik, ini biasa terjadi dalam pesta-pesta disini, ada
pesta pernikahan, pesta sambut baru, misa kematian juga sama.
Tingginya tingkat toleransi beragama masyarakat di Ende dikarenakan
begitu dekatnya kehidupan mereka, bukan hanya bertetangga tetapi bersaudara
beda agama sudah menjadi hal yang biasa. Inilah potret kecil Indonesia yang
sangat menjunjung tinggi toleransi antar pemeluk agama. (@mastrisroch)