Senin, 11 Februari 2013

Nusa Bunga Flores



Nusa Bunga Flores


Danau 3 Warna Kelimutu, Ende, Flores, NTT

Pertama kali mendengar Pulau Flores, NTT yang terbayang di pikiran kita pasti adalah tanah yang tandus, kering, dan panas. Ende, begitulah nama salah satu kabupaten di pulau Flores berada tepat di tengah-tengah pulau Flores. Meskipun mayoritas penduduk Ende adalah Katholik, tetapi Ende terkenal dengan kehidupan masyarakat Muslimnya.

Kehidupan masyarakat Islam di Ende ditandai dengan adanya sebuah masjid yang merupakan masjid tertua di Ende dan Pulau Flores. Masjid itu bernama Masjid Ar Rabithah. Semua orang di Ende pasti kenal dengan masjid yang bersejarah ini, terletak di Jalan Masjid, Kotaratu, Kecamatan Ende Utara, tepatnya di dekat dermaga Ende.

Ende adalah kota kecil yang terkenal dengan toleransi beragamanya, ditunjukkan dengan adanya perbedaan agama yang dianut dalam masyarakat bahkan dalam satu keluarga pun bisa ada perbedaan kepercayaan. Hal ini dikarenakan di Ende sudah biasa terjadi pernikahan antar agama, sehingga nanti anak-anaknya bebas memilih kepercayaan masing-masing.

Tingginya toleransi beragama di Ende juga ditunjukkan pada saat perayaan hari besar keagamaan. Sebagai contoh, apabila hari raya Natal yang dirayakan oleh penganut Katholik maka para saudara, tetangga, teman yang beragama Islam bertandang ke rumah untuk mengucapkan selamat. Begitu juga sebaliknya apabila saudara yang beragama Muslim merayakan Idul Fitri, maka saudaranya yang beragama Katholik bertandang untuk mengucapkan selamat. Toleransi juga ditunjukkan apabila ada perayaan hari besar keagaamaan maka semua saudara, kerabat, teman baik yang Islam maupun Katholik bekerja sama dalam membuat perayaan, baik di kantor, sekolah, maupun tingkat warga.

Makanan pun juga diperhatikan oleh warga yang beragama katholik, karena mereka tahu bahwa babi diharamkan bagi orang Muslim. Maka mereka akan menyiapkan daging ayam, sapi ataupun juga daging kambing untuk saudaranya yang muslim, dan mereka pun mengundang saudaranya yang muslim untuk membantu menyembelih hewan-hewan tersebut dan memasaknya. Penyajian makanan pun dibedakan antara muslim dan katholik, ini biasa terjadi dalam pesta-pesta disini, ada pesta pernikahan, pesta sambut baru, misa kematian juga sama.

Tingginya tingkat toleransi beragama masyarakat di Ende dikarenakan begitu dekatnya kehidupan mereka, bukan hanya bertetangga tetapi bersaudara beda agama sudah menjadi hal yang biasa. Inilah potret kecil Indonesia yang sangat menjunjung tinggi toleransi antar pemeluk agama. (@mastrisroch)

Tidak ada komentar: